Harga Daging Terus Melambung

Harga Daging Terus Melambung

\"\"Bupati Pimpin Sidak ke Pasar Baru dan Kepuh KUNINGAN- Harga daging dan kebutuhan lainnya di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kuningan kini melambung cukup tinggi. Di Pasar Kepuh dan Pasar Baru misalnya, harga daging meningkat sangat cepat. Jika seminggu lalu harga daging sapi Rp60 ribu/kg, kini menjadi Rp70 ribu/kg. Begitu juga harga daging kambing dari semula Rp55 ribu kini Rp60 ribu/kg. Sedangakan harga daging ayam sendiri dari semula sekitar Rp26 ribu/kg menjadi Rp29 ribu/kg. “Awal pekan, harga daging sapi masih Rp65 ribu/kg kini sudah Rp70 ribu/kg. Harga ini akan terus naik setiap hari,” ujar Dadan, pedagang daging sapi di Pasar Baru, kemarin. Harga ini, kata dia, tak bisa dihindari karena harga sapi terus naik. Sebagai pedagang, dia mengaku hanya mengikuti pergerakan harga. Ia mempediksi harga akan meneumbus Rp75 ribu hingga Rp80 ribu/kg. Masih menurutnya, kenaikan harga menjelang puasa merupakan situasi normal kerena ini masa meremaan bagi pedagang. Kenaikan harga juga dipicu oleh permintaan, banyak sedangakan stok berkurang. “Pada masa seperti ini pedagang tak bisa menyetok karena permintaan banyak, sekarang pedagang merasakan sulit mencari sapi,” jelasnya. Daniel, pedagang lainnya, mengaku, harga daging terus meningkat jelang puasa. “Saya menjual mengikuti pasaran, kalau naik ya dinaakkan, kalau tidak ya sperti biasa,” ujarnya. Sementara Toto, pedagang daging kambing mengaku harga daging kambing pun akan mengikuti harga daging lainnya. Namun, kenaikannya tidak setinggi harga daging sapi. Keniakan harga berkisar antara Rp2000 3000/Kg. Oyon, pedagang daging ayam menambahkan, harga daging ayam hanya naik Rp3.000/kg selama sepekan ini. Pada saat munggahan (menyambut Ramadan) diprediksi harga Rp30 ribu hingga Rp32 ribu/kg. “Untuk menembus hingga di atas harga tadi kecil kemungkinnan karena harga Rp30 ribu di Kuningan sudah memecahakan rekor,” ujarnya. Bukan hanya harga daging, harga sayuran pun terus naik. “Harga terus naik dibanding dengan harga minggu lalu. Semua naik rata-rata Rp1000 untuk sayuran,” tandas Iman, pedagang sayuran. Iman merinci jenis sayuran yang mengalami kenaikan adalah wortel dari semula Rp5000/kg menjadi Rp6.000/kg, kol menjadi Rp3.000 dari harga awal Rp2.500/kg. Sementara kentang naik dari Rp6.000 menjadi Rp6.500/kg, tomat naik menjadi Rp6.000 dari semula Rp5.000/kg. Lebih lanjut dikatakan, kenaikan harga yang paling mencolok adalah untuk jenis cabai baik merah maupun rawit. Kedua harga cabai melonjak dari semula Rp20 ribu menjadi Rp27 ribu/kg, begitu juga untuk cabai rawit dari Rp18 ribu menjadi Rp28 ribu/kg. Entin, salah seorang konsumen yang tengah membeli daging mengaku dengan harga terus naik membuatnya pusing karena harus mengatur uang. Ia sengaja membeli untuk persiapan karena ditakutkan harga terus naik. “Saya beli lalu disimpan di freezer, kalau membeli antara hari Kamis dan Jumat pastinya harga akan tinggi,” jelasnya. Sebagai konsumen, Entin hanya bisa pasrah karena situasi selalu begini menjelang puasa dan lebaran. Ia hanya berharap pemerintah bisa mengawasi pergarakan harga kebutuhan pokok agar tidak naik lagi. Sementara itu, merangkaknya kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) menjelang Ramadan, mencuri perhatian Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda. Orang nomor satu di Kota Kuda itu melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Baru dan Pasar Kepuh, kemarin. Aang ditemani oleh Assisten Pembangunan dan Kesra Drs H Kamil Ganda Permadi MM, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nana Sugiana MSi, Kepala Bagian Ekonomi Setda Trisman Supriatna MPd serta Kepala Bagian Humas Drs Asep Budi Setiawan MSi. Di sela survei, Aang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berkomunikasi terkait perkembangan harga sembako jelang Ramadan, sekaligus menyerap aspirasi pedagang. Aang pun berkesempatan memborong petai seorang pedagang. Pedagang yang terkejut, terlihat sumringah. “Saya ingin tahu langsung perkembangan harga-harga sembako jelang Ramadan,” ungkap Aang. Jika memang terjadi lonjakan harga, pemerintah daerah bisa melakukan antisipasi agar tidak kenaikannya tidak terlalu membebani masyarakat. Ia menekankan kepada para pejabat terkait untuk terus melakukan pengawasan. Juga terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Ini penting agar kenaikan harga sembako serta bahan strategis lainnya bisa diminimalisasi. “Kami akan terus berupaya meminimalisir kenaikan harga sembako serta mengawasi stok bahan-bahan pokok kebutuhan masyarakat sampai lebaran,” janji Aang Dari hasil surveinya, sebut Aang, kenaikan harga sembako di Pasar Baru dan Pasar Kepuh Kuningan menjelang Ramadan berkisar 10 hingga 15 persen. Angka tersebut, menurut dia, masih dalam ambang wajar. Namun perlu terus dipertahankan agar tidak melebihi batas kenaikan. “Saya minta kepada semua pihak terkait untuk dapat terus mengawasi kenaikan-kenaikan harga sembako di pasar. Kemudian menekan dan meminimalisasi kenaikannya. Awasi terus suplai barang-barang. Sehingga Kuningan tidak kekurangan stok bahan-bahan, terutama sembako,” pinta Aang. (mus/tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: